Perilaku Organisasi


 
1.             Jelaskan tentang hakikat manusia !
2.             Jelaskan tipe-tipe perilaku organisasi !
3.             Jelaskan mengapa sikap dan perilaku tiap-tiap individu berbeda !
4.             Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi manusia !
5.             Jelaskan hubungan antara manusia dengan organisasi !
6.             Jelaskan pengertian perilaku oganisasi !
7.             Perbedaan perilaku individu yang ditandai oleh beberapa variabel sebutkan dan jelaskan !
8.             Jelaskan hakikat organisasi !
9.             Jelaskan unsur-unsur pokok organisasi !
10.         Jelaskan pendekatan yang dilakukan dalam mempelajari perilaku organisasi !
11.         Jelaskan perbedaan individu !
12.         Jelaskan perilaku individu dalam organisasi !
13.         Jelaskan dan sebutkan unsur-unsur kepribadian !
14.         Jelaskan organisasi sebagai kepentingan bersama dan apa bedanya organisasi sebagai system sosial !
15.         Jelaskan pengertian kelompok dalam organisasi !
16.         Jelaskan mengapa individu membentuk kelompok !
17.         Jelaskan perilaku kelompok dalam organisasi !
18.         Sebutkan paradigma organisasi mekanik yang banyak diterapkan di lembaga pemerinytahan serta ciri-cirinya !
19.         Jelaskan perilaku organisasi !
20.         Jelaskan  pengertian konflik !
21.         Jelaskan pandangan tentang konflik !
22.         Jelaskan jenis konflik !
23.         Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis konflik menurut Idra Wijaya dan bagaimana konflik positif menurut Suprihanto !
24.         Jelaskan mengapa konflik bisa terjadi dalam organisasi !
25.         Jelaskan apa saja akibat konflik !
26.         Jelaskan bagaimana mengelola konflik !
27.         Jelaskan pengertian setres !
28.         Jelaskan sumber-sumber potensi setres !
29.         Jelaskan gejala-gejala setres !
30.         Jelaskan pengelola setres !
31.         Jelaskan setres yang mempunyai dampak positif dan negative terhadap prestasi kerja !
32.         Buat makalah tentang pengelola setres !
33.         Jelaskan pengertian budaya organisasi !
34.         Jelaskan fungsi budaya organisasi !
35.         Jelaskan tipe budaya organisasi !
36.         Jelaskan karakteristik budaya organisasi !
37.         Jelaskan penciptaan budaya organisasi !
38.         Sebutkan contoh-contoh budaya organisasi !
39.         Jelaskan tujuan dan manfaat organisasi dan bagaimana cara membangun organisasi yang baik !
40.         Jelaskan tentang pengertian motivasi !
41.         Jelaskan tentang teori motivasi?
42.         Jelaskan tentang peran motivasi terhadap peningkatan kinerja organisasi?
43.         Jelaskan pengertian tentang kepemimpinan?
44.         Jelaskan fungsi dan gaya kepemimpinan?
45.         Jelaskan peran kepemimpinan !
46.         Jelaskan ketrampilan manajerial !
47.         Jelaskan mengapa pemimpin harus memiliki ketrampilan manajerial
48.         Jelaskan gaya kepemimpinan yang positif dan negative !
49.         Jelaskan kepemimpinan menurut ki hajar dewantara !
50.         Sebutkan kesulitan memimpin organisasi masa (demo atau aksi) dengan organisasi sosial ! bagaimana solusinya jika terjadi perbedaan perilaku antar keduanya !
Jawaban !
1.             Manusia merupakan mahkluk individual yang ditandai oleh berbagai faktor seperti latar belakang sosial, filsafat hidup, proses pembentukkan kepribadian, kemampuan dalam hal fisik maupun intelektual, sistem yang dianut, karakteristik kepribadian, serta persepsi tentang makna hidup dan kehidupan.
2.             a. Termotivasi, tercermin dalam gairah untuk beraktivitas didalam keluarga, masyarakat, dan organisasi serta mengatur dirinya sendiri tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak perlu dilakukan.
b. Tidak termotivasi, tidak adanya gairah untuk beraktivitas baik dalam keluarga atau lingkungannya bahkan tidak tahu akan apa yang akan dikerjakan.
3.             Karena pada hakikatnya manusia memiliki keanekaragaman sikap dan perilaku, untuk dapat memahami dan mengenal hakikat manusia dengan strategi terbaik untuk mengelola manusia didalam organisasi apa pun.
4.             a. Internal, hubungan komunikasi, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, produktivitas atau kinerja, kepuasan, pembinaan dan pengembangan organisasi, dan sebagianya.
b. eksternal, faktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kependudukan dan sebagainya.
5.             Manusia hidup pada hakikatnya berperan sebagai insan politik, insan ekonomi, insan sosial dan sebagai individu dengan jati diri yang khas. Semakin tinggi pemdidikan dan ketrampilannya maka akan semakin mudah memuaskan kebutuhannya. Sebagai akibatnya banyak terjadi adu kekuatan dalam organisasi.
6.             Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan meningkatkan keefektifan suatu organisasi.
7.             a.  Variabel fisiologis = fisik
b. Variabel psikologis = persepsi, kepribadian, sikap, belajar, dan motivasi
c. Variabel lingkungan = lingkungan alam sekitar , keluarga, kebudayaan, kelas sosial, kelompok dan lingkungan kerja.
8.             a. Organisasi sebagai sistem, jika salah satu subsistemnya berubah, akan mengubah sistem itu secara keseluruhan.
b.    Organisasi sebagai kepentingan bersama, suatu organisasi sebagai wadah kegiatan untuk kepentingan bersama
     c. Perjanjian psikologis dan ekonomi, pimpinan atau majikan mempunyai harapan, jika harapan tersebut terpenuhi maka pegawai akan dipertahankan dan kemungkinan akan dilanjutkan dengan promosi.
9.      a. Orang, sebagai pelaku organisasi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
          b.  Struktur, organisasi berjalan dengan pembagian tugas dan wewenang yang terstruktur yang dituangkan dalam struktur organisasi
          c. Teknologi, kemajuan teknologi yang semakin canggih telah diamnfaat oleh berbagai organisasi untuk beraktivitas
          d.   Lingkungan, dapat menjadi perangsang atau pemasok untuk proses transformasi sosial
10.  a. Pendekatan antar disiplin ilmu, kontribusi berbagai bidang atau disiplin ilmu terhadap perilaku menunjukkan bahw studi perilaku merupakan ilmu pengetahuan terapan yang antar disiplin
     b. Pendekatan sumber daya manusia, untuk anggota organisasi dapat berprestasi lebih baik menjadi orang lebih bertanggungjawab dan kemudian berusaha menciptakan suasana tempat mereka dapat menyumbang sampai pada atas kemampuan yang mereka miliki
    c.  Pendekatan kontingensi, bahwa adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mncapai keefektifan
d. Pendekatan produktivitas, sebagai ukuran seberapa efesien suatu organisasi dapat menghasilkan keluarga yang di inginkan
     e. Pendekatan sistem, seperangkat hubungan manusia yang rumit berinteraksi dalam banyak cara.
11.         Perbedaan individu menurut Pangewa dibedakan menjadi 3 Variabel:
a.       Variabel  fisiologis yang berupa kemampuan fisik, dimana kemampuan individu berdasarkan kondisi fisiknya, seperti kuat, lemah, sehat, sakit, dan sebagainya.
b.      Variabel psikologis yang meliputi persepsi, kepribadian, sikap, belajar dan motivasi. Dimana menurut Robbins, kemampuan fisik (physical abilities) bermakana penting bagi keberhasilan pekerjaan yang kurang membutuhkan keterampilan nammun lebih menuntut stamina seseorang.
c.       Variabel lingkungan, meliputi lingkungan alam sekitar, keluarga, masyarakat, kebudayaan, kelas sosial, kelompok dan lingkugan kerja.
12.         Perilaku individu dalam organisasi bisa dikatakan bahwa  perilaku organisasi sama dengan perilaku individu, karena perilaku individu mempengruhi perilaku organisasi.  Menurut Pangewa tingkah laku individu dipengaruhi oleh persepsi, sikap, nilai- nilai dan motivasi.
13.         Unsur-unsur kepribadian ada 3, yaitu pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri.
·         Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, dan secara nyata tersimpan dalam otaknya.
·         Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai kedaan yang positif atau negatif.
·         Sedangakan dorongan naluri merupakan suatu kemauan. Dimana menurut para ahli psikologi dorongan naluri ada7 macam, diataranya dorongan untuk mempertaankan hidup,seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi, meniru tingkah laku sesame, berbakti, serta keindahan bentuk, warna dan gerak. 
14.         Organisasi sebagai kepentingan bersama dan organisasi sebagai sistem sosial
Organisasi sebagai kepentingan bersama berari organisasi sebagai wadah kegiatan untuk kepentingan bersama dimana kepentingan dalam rangka mencapai tujuan yang  ditetapkan bersama secara efektif dan efisien. Sedangkan organisasi sebagai sistem sosial dimana sebuah system dikatakan dalam keseimbangan sosial apabila terdapat suatu dinamika yang menyeimbangkan semua bagiannya yang saling bergantung dan memberikan perubahan.
15.         Pengertian kelompok dalam organisasi
Kelompok merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yng cukup intensif dan teratur sehingga di antara individu sudah ada pembagian tugas, struktur, norma-norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut.
16.         Individu membentuk kelompok mempunyai beberapa alasan yaitu seperti menginginkan rasa aman, ingin di hargai, untuk memenuhi kebutuhannya (afiliasi), sebagai kekuatan dan pencapaian tujuan,
17.         Perilaku kelompok dalam organisasi merupakan dua individu atau lebih yang berinteraksi satu sama lain, salingt bergantung dan bergabung untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
18.         Paradigma organisasi mekanik yang banyak diterapkan di lembaga pemerintahan serta ciri-cirinya.
Organisasi sebagai suatu mesin yang bekerja dengan suatu aturan dan keajegan. Tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien dengan mekanisme pembagian kerja, spesialisasi, dan hubungan kerja yang hierarkies. Ciri cirinya yaitu :
·         Pembagian kerja rendah.
·         Kesadaran kolektif kuat.
·         Hukum represif dominan.
·         Masyarakat / kesatuan kolektif yang bertindak menghukum orang yang bersalah.
·         Individualitas rendah.
·         Saling ketergantungan rendah
·         Bersifat tradisional / pedesaan
19.         Perilaku organisasi merupakan gabungan antara perilaku kumulatif perilaku individu, dimana perilaku organisasi mencakup semua aspek yang berhubungan dengan tingkah laku manusia yang tergabung dalam organisasi.
20.         Pengertian konflik
Menurut Kasim, konflik merupakan suatu ketidaksepakatan, kontradiksi, kompetisi atau ketidakcocokan. Jadi konflik merupakan suatu ketidak sepakatan atau ketidakcocokan dalam suatu organisasi dan sebagainya.
21.         konfilik ini sebenarnya merupakan fenomena yang tak terhindari dari kehidupan seseorang    ataupun kelompok, sepertihalnaya dalam kegiatan sehari-hari seorang dengan orang lain pastinya berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Karena itu terjadilah benturan-bentura kebutuhan individu, kesalah fahaman antar individu dan itula yang menjadikan setiap individu atau kelompok memiliki konfilk, tentunya karena berbedanya argumen atau pola fikir yang tidak sama dan sesuai. Dan pandangan konfik sendiri memiliki 3 pandangan:
a)      pandangan tradisional adalah pandangan yg lebih awal dan lebih tua. konflik ini sesuatu yg jeek danberbahaya, tidak ada keuntungan sedikitpun dari timpulnya konflik bahkan sebaliknya konflik ini menimbulkan kecurigaan dlm organisasi. Konflik ini haruslah sedapat mungkin dicegah dan dihindari. Yaitu dg cara mencari sumber konflik dan kemudian memecahkannya sehingga situasi kembali normal.
b)      pandangan tingkah laku adalah konflik ini menjadi sesuatu yang lumrah sering terjadi dan bersifat alamiah.
c)      pandangan interaksi adalah konflik yg terjadi di dalam organisasi tidak mungkin terhindar dan bahkan justru mutlak perlu.
22.         jenis konfilk ada tiga yaitu:
a)      konflik individu adalah konflik yg dihadapi oleh seseorang yang kemungkinan pada dirinya sendiri atau individu memiliki konflik.
b)      konflik kelompok adalah konflik yang terjadi antar kelompok disebabkan ketidak sesuaian antar kelompok.
c)      konflik organisasi adalah karena ketidak sesuain unit-unit organisasi, bisa saja terjadi karena konflik indifidu atau kelompok yang melibatkan organisasi.
23.         Jenis-jenis konflik menurut indrawijaya :
a)             Konflik individu : konflik yang dihadapi oleh seseorang yang kemunginan pada drinya sendir atau antar individu
b)             Konflik kelompok : konflik yang terjadi antar kelompok, disebabkan ketidak sesuaian antarkelompok
c)             Konflik organisasi : karena ketidaksesuaian unit-unit organisasi.
konflik yg positif atau yg bermanfaat menurut Suprihanto: meningkatnya kreatifitas dan inovasi. Meningkatnya anggota organisasi untuk bekerja lebih baik. Meningkatkan kesatupaduan kelompok dalam berproduksi. Menurunya perbedaan individu, khususnya pada konflik kelompok karena seluruh anggota lebih mementingkan kelompok dari pada kepentingan individu.
24.    konflik dalam organisasi terjadi karena ketidak sepaduan unit-unit organisasi yang berasal dari konflik antar individu ataupun kelompok yang melibatkan organisasi. Hal ini terjadi juga dikarenakan berbedanya pola pandang atau gaya fikir untuk mencapai tujuan dalam organisasi.
25.   akibat konflik itu ada dua yaitu akibat negatif dan akibat positif. Konflik yang berakibat negatif adalah konflik yang disebut disfungsional atau konflik yang menghambat tercapainya tujuan. Dan konflik positif adalah konflik konflik yang bermanfaat atau bisa dimanfaatkan seperti meningkatkan kreatifitas dan inovasi.
26.    mengelola konflik itu ada 4 strategi yaitu:
a)      strategi penghindaran pada umumnya tidak dihadapi atau sengaja tidak diselesaikan dan sengaja dibiarkan tetap ada dalam kondisi yang terkendali.
b)      mengabaikan konflik yaitu apabila konflik yang terjadi tidak begitu berat dan tidak berbahaya, pimpinan mengabaikanya dan seakan-akan tidak terjadi konflik.
c)      pemisahan secara fisik jika antar kelompok berkonflik maka fisik harus dipisahkan sehingga agresi secara terbuka dapat dikurangi.
d)     strategi intervensi kekuasaan kelompok-kelompok yang tidak dapat menyelesaikan konflik mereka maka gunakan kekuasaan, seperti hirarki tertinggi yang memutuskan menyelesaikan konflik.
27.    pengertian stres hakikatnya merupakam suatu kondisi dinamis ketika individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, keinginan yang tidak pasti dan penting.
28.   sumber-sumber potensi stres antaralain:
1. lingkungan: ketidak pastian ekonomi, politik, teknologi.
2. organisasional: tuntutan tugas, peran dan tuntutan antarpersonal.
3. persoalan: persoalan keluarga, ekonomi dan kepribadian.
29.   a. gejala fisik, mencakup : napas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembap, merasa panas, otot-otot tegang, gangguan pencernaan, mencret-mencret, sembelit, letih tak beralasan, sakit kepala, salah urat.
 b. gejala-gejala dalam wujud perilaku, mencakup : berbagai macam kesulitan, perasaan  kehilangan, dan peilaku ditempat kerja.
30.  pengelolaan setres dapat dilakukan dengan dua pendekatan. 1. Pendekatan individu (individual) meliputi : penerapan teknik manajemen waktu, penambahan waktu olahraga, pelatihan relaksasi, dan perluaa jaringan dukungan sosial.
31.   Stres yang berdampak positif (fungsional) seperti meningkatkan daya dorong atau semangat untuk nekerja, menambah motivasi diri sendiri, atau mendapat inspirasi untuk lebih baik. Stress yang berdampak negative (disfungsional), merusak dan potensial berbahaya.
a)    Akibat subjektif (subjective effects) : kegelisahan , kekecewaan, agresi, kelesuan, kebosanan, kemuraman (depresi), kelelahan, kekecewaa (frustasi), kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah, kegelisahan, perasaan terpencil,
b)   Akibat perilaku (behavioral efeecets) : mudah terkena kecelakaan, penyalahgunaan emosi, makan yang berlebihan, minum atau merokok yang berlebihan,berperilaku yang implusif, tertawa gelisah.
c)    Akibat kognitif (cognitive effects) : tidak mampu mengambil keputusan yang sehat. Kurang berkonsentrasi, tidak mampu memusatkan perhatian yang lama, sangat peka terhadap kecaman, dan rintangan mental.
d)   Akibat fisiologis (physiological effects) : tingkat gula darah meningkat, denyut jantung atau tekanan darah naik, mulut kering, berkeringat, biji mata membesar, sebentar-sebentar panas dingin.
e)    Akibat keorganisasian (organizational effects) : kemangkiran meningkat, produktivitas rendah, mengasingkan diri dari teman sekerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya keterikatan dan loyalitas terhadap organisasi.
32. Pengelola setres dapat dilakukan dengan dua pendekatan : a. pendekatan individu (individual) meliputi : penerapan teknik manajemen waktu, penambahan waktu olahraga, pelatihan relaksasi, dan perluasan jaringan dukungan sosial. Bagi individu penting dilakukan penanggulangan stress Karena dapat memengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas dan penghasilan. b. pendekatan organisasi (organisasional) meliputi : seleksi personal dan penempatan kerja, pelatihan, penetapan tujuan yang realistis, pendesainan ulang pekerjaan, meningkatkan keterlibatan individu dalam pengambilan keputusan perbaikan hubungan dalam komunikasi oranisasi, penawara cuti panjang, dan program-program kesejahteraan.
33.  Budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi yang membedakan suatu organsisasi yang lain.
34. Menurut Kreiner, fungsi budaya organisasi adalah :
a)      Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya : memberikan penghargaan
b)      Memudahkan komitmen kolektif : meningkatkan karier
c)      Mempromosikan stabilitas system sosial.
35. Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
       Manfaat organisasi :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.
36.    Karakteristik budaya oganisasi
a)      Inovasi dan keberanian mengambil resiko (innovation and risk taking). Sejauh mana anggota didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko
b)      Perhatian pada hal-hal rinci (attention to detail). Sejauh mana anggotadiharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-=hal detail.
c)      Orientasi hasil (outcome orientation). Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada tekni dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
d)     Orientasi orang (people orientation) sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada didalam organisasi
e)      Orientasi tim (team orientation). Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada individu-individu.
f)       Keagresifan (aggressivines). Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
g)      Stabilitas (stability). Sejauh mana keiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
37.     Penciptaan budaya organisasi itu merupakan proses. Artinya, tidak semata-mata terbentuk meskipun semenjak awal pendirinya telah meletakkan fondasi budaya organisasi yang mungkin berdasarkan filsafat hidupnya, pengalamannya, dan hasil-hasil yang pernah diraihnya dengan menggunakan budaya serupa. Proses penciptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengannya. Kedua, pendiri mellakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara piker dan berperilakunya kepada anggota organisasi. Ketiga, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai modl peran yang mendorong anggota organisasi untuk mengidentifikasi diri dan menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut.
38.    contoh-contoh budaya organisasi
a)      Kerapian administrasi : budaya organisasi dalam hal kerapian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan dalam organisasi, baik itu surat menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan lain sebagainya.
b)      Pembagian wewenang yang jelas : hal ini merupakan kunci yang dapat menentukan keberhasilan akan kinerja dalam organisasi. Tanpa adanya pembagian wewenang kinerja mungkin para anggota atau karyawan dalam organisasi tersebut akan kebingungan mana yang dijalankan dan mana yang tidak.
c)      Kedisiplinan : kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana saja berada. Disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.
d)     Inovasi : budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota tim untk melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi, yaitu kemajuan organisasi.
39.  Tipe budaya konstruktif, adalah budaya dimana para anggota organisasi didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan menegrjakan tugas dan proyeknya dengan cara yang akan membantu mereka dalan memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang.
Tipe budaya ini mendukung keyakinan normative yang berhubungan dengan pencapaian tujuan aktualisasi dirim penghargaan yang manusiawi, dan persatuan.
  Sebaliknya, budaya pasif-defensif bercirikan keyakinan yang memungkinkan bahwa karyawan berinteraksi dengan anggota organisasi lain dengan cara yang tidak mengancam keamanan dirinya sendiri.                    
40.  Motivasi adalah dorongangan dari dalam diri individu sehingga ada usaha dan berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya.
41.  Maslow mencetuskan teori motivasi berupa hierarti kebutuhan esensial manusia yang terdiri dari :
1.      Biogical needs (kebutuhan fisiologikal) : kebutuhan fisiologikal adalah kebutuhan mempetahankan hidup. kebutuhan dasar ini berupa kebutuhan pokok, seperti makan,minum, udara, seks, tempat tinggal, pakaian, dan istirahat.
2.      Safety needs (kebutuhan keamanan : kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia memperoleh keamanan dan dari segala macam bahaya atau adanya jaminan keamanan jiwa, harta, dan lingkungan. Kebutuhan keamanan ini tidak hanya menyangkut keamanan fisik saja, tetapi juga menyangkut keamanan mental psikologis.
3.      Social needs (kebutuhan sosial) : kebutuhan sosial adalah kebutuhan manusia untuk diterima lingkungannya, seperti kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, dan bermasyarakat.
4.      Esteem needs (kebutuhan pengakuan)
Kebutuhan pengakuan ini adalah kebutuhan manusia untuk memperoleh pengakuan harkat, martabat, dan harga diri sebagai manusia, serta dihargai keinginannya untuk memperoleh status tertentu sesuai dengan kemampuannya.
5.      Self actualization needs (kebutuhan aktualisasi diri)
Kebutuhan aktualisasi diri ini adalah kebutuhan manusia untuk memperoleh kesempatan tumbuh dan berkembang yang memerlukan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata.
51.         Motivasi sangat berperan dalam pelaksanaan penciptaan perilaku dan budaya organisasi. Hal itu jelas, dikarena motivasi merupakan kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam bekerja. Pimpinan organisasi dapat memanfaatkannya agar mereka senantiasa memperhatikan kebutuhan esensial para anggotanya, dengan penghargaan, intentif, pembinaan karier. Perilaku dan budaya organisasi yang menjadi iklim dan pedoman organisasi harus secara continue disosialisasikan dan diinternalisasikan dalam penggerakan segenap anggota organisasi agar melakukan tugas, pekerjaan atau kewajibannya dengan baik dan suka rela sesuai dengan budaya organisasi yang menjadi rujukan.
52.         Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang l;ain (anggota suatu organisasi) agar mau bekerja secara ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Stoner, kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugas organisasi secara keseluruhan.
53.         Fungsi kepemimpinan adalah sebagai tindakan menggeraakkan dan mengarahkan pekerjaan yang perlu dilaksanakan di dalam sebuah organisasi. Fungsi kepemimpinan menurut James A. F, Stoner :1). Task related atau problem solving function, dan 2). Goup maintenance function atau social function. Menurut Zelzink meliputi 4 fungsi, yaitu: 1) mendefinisikan misi dan peranan organisasi, 2) implementasi tujuan organisasi 3) mempertahankan keutuhan organisasi. 4) mengendalikan konflik internal yang terjadi dalam organisasi.
54.         Menurut Griffin, peran kepemimpinan dibagi ke dalam tiga kategori dasar, yaitu:
1.      Peran Interpersonal (Personal Roles)
a.       Pimpinan berperan melakukan aktivitas yang lebih bersifat seremonial dari pada substantif.
b.      Pimpinan berperan sebagai pemimpin, yakni merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan.
2.      Peran pemberi informasi (Informational Roles)
a.       Pengawas (monitor)
b.      Penyebar informasi (disseminator)
c.       Juru bicara (spokersperson)
3.      Peran pengambil keputusan (Decisional Roles)
a.       Pimpinan sebagai wirausahawan (enterpreneur),  dan inisiatif terhadap perubahan.
b.      Pimpinan menjalankan perannya sebagai penengah keributan (disturbance handler) dengan menangani masalah-masalah yang timbul oleh anak buahnya.
c.       Pengalokasi sumber daya (resources allocator) , manajer memutuskan bagaimana sumber-sumber daya distribusikan, dan dengan siapa akan bekerja.
d.      Perunding dan negosiator.
55.         Keterampilan manajerial adalah kemampuan seseorang dalam mengelola sumber daya organisasi berdasarkan kompetensi yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Robert Katz yang dikutip oleh Winardi terdapat tiga macam keterampilan manajerial yang diperlukan oleh seorang pemimpin dalam mengelola organisasi yaitu : a) keterampilan konseptual. b) ketrampilan hubungan manusia dan kemanusiaan, dan c) keterampilan teknikal.
56.         Karena pemimpin merupakan garda terdepan dalam barisan suatu organisasi. Sehingga pemimpin harus memiliki keterampilan manajerial untuk menata, mengarahkan, melakukan monitoring, evalusi, dan yang lain-lain untuk kefektifan kegiatan dalam mempengaruhi MSDM dan organisasi.
57.  Ciri-ciri Kepemimpinan yang Buruk

1. Merasa dirinya lebih tinggi dan seperti ada peng-kasta-an dalam perusahaan. Semua harus hormat dan tunduk padanya.

2. Hanya bisa memerintah dan memberikan tugas, kemudian tinggal menagih hasilnya saja. Tipe atasan seperti ini tidak ada kemauan untuk mengembangkan anak buahnya.

3. Anti kritik. Atasan seperti ini hanya mau diberi masukan yang baik-baik saja, dan sulit menerima saran maupun kritikan. Seringkali pemimpin model begini terlambat untuk mengantisipasi permasalahan dan menjadi sadar ketika semua sudah fatal.

4. Selalu mencari kambing hitam dan tidak mau disalahkan. Bos macam ini hanya bisa menyalahkan orang lain atau anak buahnya. Ketika melakukan kesalahan jarang mengucapkan kata “maaf”, bahkan malah menuding kiri-kanan.

5. Jarang menghargai pendapat atau ide dari orang lain. Tak mau memberi kesempatan pada karyawan untuk menyampaikan gagasan maupun ide. Cenderung satu arah dan selalu mau menang sendiri dalam suatu rapat atau perdebatan.
6. Lebih sering berkomunikasi dengan manajemen tingkat atas, dan membatasi komunikasi dengan anak buah. Cenderung menjaga jarak dan berkomunikasi seperlunya saja dengan anak buah.

7. Ketika bawahan mengalami kesulitan dalam pekerjaan, jarang mau membantu dan ikut memikirkan solusi yang terbaik. Pokoknya asal terima beres.
Ciri-ciri Atasan yang Baik

1. Bersikap rendah hati dan selalu menggunakan kata “kami”, bukan “aku” dalam berinteraksi dengan atasan yang lebih tinggi atau antar atasan di lain divisi. Atasan semacam ini selalu membantu anak buahnya agar dapat bekerja dengan maksimal, paling tidak memberikan motivasi dan saran-saran demi pengembangan karyawan dan perusahaan.

2. Bisa mendelegasikan tugas dan wewenang kepada bawahan secara jelas dan benar. Selalu memastikan agar anak buah dapat mengerti dan melaksanakan tugasnya dengan benar. Bila anak buah kurang terampil, atasan semacam ini tidak segan untuk melatihnya.

3. Terbuka dengan segala masukan dan kritikan dari siapapun, baik yang bersifat positif maupun negatif. Menerima gagasan ataupun ide dengan menelaahnya lebih dalam dan membandingkan ide atau gagasan karyawan lain yang mungkin lebih bagus. Pemimpin semacam ini cenderung lebih demokratis dan mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

4. Tidak malu meminta maaf apabila melakukan kesalahan dan terbuka untuk dikoreksi demi kebaikan bersama dan kepentingan perusahaan.

5. Komunikasi yang kondusif tidak hanya dilakukan kepada atasan di atas tingkatnya saja. Namun, juga kepada bawahannya selalu membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan seluruh anggota team. Dalam berkomunikasi dan pergaulan, tidak membeda-bedakan derajat sosial.

Itulah beberapa ciri pemimpin yang baik dan pemimpin yang buruk. Semoga bisa kita jadikan introspeksi diri ketika kita menduduki jabatan yang memiliki wewenang untuk memimpin beberapa orang karyawan.

Pemimpin yang baik selalu bisa menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan kerja, sehingga anak buah merasa nyaman dan betah bekerja bersama pimpinannya dan dengan sendirinya memiliki kesediaan untuk menampilkan performa kerja terbaiknya.
49.      1. Ing ngarsa sung tuladha
2. Ing Madya mangun Karsa
3. Tut Wuri Handayani
50.      1. banyak orang sehingga sulit diatur
            2. tidak semua anggota aksi tidak saling mengenal, sehingga bisa muncul penyusup
3. sulit mengondisikan waktu
Solusi.
1.      Menunjuk korlap (koordinator lapangan) per 10 orang, sehingga meminimalisasi penyusupan.
2.      Tidak mengeluarkan kata-kata kotor sehingga tidak terprovokasi dan tidak ricuh.



           
      


- Copyright © Ala "Fatma Suri Alfian" - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -